Awal Perjuangan Baru

 Semarang, 31 Agustus 2020


Menghabiskan liburan semester 6 menuju semester 7 di masa pandemi seperti ini mengalami banyak hal yang di luar dugaanku. Sempat merasa bosan di awal - awal PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di semester 6 kemarin, tetapi semakin kesini rasa syukur itu semakin memuncak. Akhir - akhir ini aku lebih sering membuka twitter sebagai tempatku berkeluh kesah dan mencari referensi apa arti hidup bagi banyak orang dengan sebuah cuitan (tulisan) yang mereka buat, hingga akhirnya aku menyadari akan suatu hal.

Bisa dikatakan aku termasuk orang yang sangat beruntung dalam menempuh pendidikan dari masa kanak - kanak hingga masa remaja. Dari TK hingga SMA aku bersekolah di sebuah sekolah swasta Islam yang biayanya pada saat itu sudah terbilang mahal apalagi saat ini, jangan ditanya berapa biaya untuk bersekolah disana. Sebenarnya aku sangat betah dengan lingkungan sekolahku, dimana siklus kehidupan di sekolah yang benar - benar membuatku tidak tahu bagaimana pergaulan yang konteksnya negatif di luar sana. Dari TK saja aku berangkat sekolah pukul 06.30 dan pulang pukul 13.00 hingga SMA pun pulang sekolah pukul 15.30 dilanjut aku bimbel di salah satu bimbel yang berlogo "gajah".

Banyak hal yang aku dapatkan selama sekolah dari hal positif hingga negatif, ketika membicarakan negatifnya aku hanya menitip pesan di tulisanku ini "untuk teman-temanku semasa sekolah yang pernah membully aku saat itu, terima kasih atas semuanya sehingga bisa membuatku mudah untuk namanya memaafkan orang dan tidak menjadikan itu sebuah dendam, semoga kalian dalam keadaan baik-baik saja" dan utnuk sisi positifnya sendiri itu tidak terhingga. Sampai dimana akhir SMA itu berada, aku paling senang ketika harus ke BK (Bimbingan Konseling) bukan karena aku nakal tetapi guru BK saat itu benar-benar mengerti kemauanku sehingga beliau menyampaikan itu kepada wali kelasku.

Ada masa dimana aku bertanya-tanya "dari TK-SMA kan aku di swasta emang salah lanjut ke kuliah swasta juga" ; pertanyaan itu selalu ada dibenakku hingga akhirnya aku mendapaatkan jawaban saat bercerita dengan Bu Dinka (guru BK) dan jawaban beliau adalah "setiap orang itu punya jalan hidupnya masing-masing, bukan berarti kamu di swasta itu ngga pinter justru kamu dikasih sama Allah hal yang lebih yang ga semua orang bisa rasakan itu". Akhirnya aku mencari tau berbagai macam Perguruan Tinggi Swasta (PTS) hingga akhirnya aku memilih kampusku saat ini.

Ngga kerasa aku sudah berada di titik akhir perjuangan hidupku untuk menyelesaikan pendidikan S-1, aku sangat bersyukur atas pencapaian yang bisa aku raih saat ini. Banyak rintangan dan masalah yang aku benar-benar hadapi sendirian. Rasa marah dan sedih yang tiba-tiba datang sehingga membuatku nangis sendirian dan memikirkan apa yang aku harus lakukan saat ini.

Titik balik kehidupan yang aku rasakan saat ini benar-benar di luar ekspetasiku, perjuangan baru yang aku jalani hingga aku bisa mendengar sebuah kalimat dari kedua orang tuaku "mama sama papa bangga sama kamu" hal yang ngga pernah aku duga selama ini. Banyak petuah dari orang tuaku yang diberikan untuk membuatku tetap semangat dalam memperjuangkan suatu gelar yang aku impikan.

Tepat hari ini, perjuangan baruku dimulai. Mencoba tegar untuk melewati ini semua, mencoba bersyukur atas segala hal yang telah aku miliki, mencoba mencari apa yang aku harus dapatkan, mencoba hal yang di luar ekspetasiku, hingga mencoba hal-hal lain yang datang di kehidupanku.


Terima kasih untuk diriku di umur yang sekarang, kamu hebat bisa melewati ini semua dengan ikhlas dan bertumbuh dengan baik. Semoga kamu tetap kuat untuk menghadapi perjuangan-perjuangan baru selanjutnya ya, salam dariku di tahun 2020 ini.



-Farida-

Comments