Catatan Kecil untuk Kamu

2017




Malam itu aku putuskan untuk menghubungimu, entah perasaan apa aku berani untuk melakukan itu. Gila? Ya memang. Aku niatkan untuk mencarimu kembali setelah sekian lama aku menghilangkan sosokmu di pikiranku. Aku hanya berharap kamu mengerti apa yang aku rasakan, tapi kamu tak mengerti bahkan kamu tidak peduli. Sakit? Tentu. Seolah-olah kamu hanya ilusi yang selama ini aku bayangkan, kamu bukan sosok yang aku gambarkan secara nyata. Aku hanya tidak mengerti, kenapa perasaan ini terjadi? Apa aku salah dengan perasaan ini? Apa kamu peduli dengan perasaanku? Tanpa kamu beritahu aku sudah bisa menjawabnya pasti "TIDAK". Aku hanya seorang gadis yang mengagumimu dari jauh walaupun kamu tau perasaanku untukmu.

Tepat dua minggu yang lalu, aku mencoba mengembalikan semuanya. Aku menghilangkan sosokmu dari pikiranku, walau berat tapi aku berusaha mencobanya dengan caraku bahkan menjadikan diriku gila. Alunan nada yang aku dengar setiap malam membuatku merasa lebih baik tanpa kehadiranmu. Sunyi, senyap, dan hening itu yang aku rasakan selama ini, kebiasaan yang aku lakukan berakhir berbeda, aku yang harus meninggalkanmu, melupakanmu, bahkan pergi dari hidupmu. Aku yang salah bukan kamu yang salah, aku yang menyakiti diriku sendiri bukan kamu yang menyakiti diriku karena sikapmu. Aku yang terlalu berharap denganmu saat itu, mungkin sekarang tidak lagi.

Di saat aku sudah lelah denganmu, ada masa dimana aku harus meninggalkanmu karena kepentinganku, egois bukan? Aku sadar aku sangat egois tidak memikirkan perasaanmu. Sekarang aku bertanya kepadamu "Apakah kamu juga memikirkan perasaanku saat itu? apa kamu mengerti apa yang aku rasakan saat itu? apakah kamu peduli?" aku sudah tahu jawabanmu seperti apa yang aku katakan di atas tadi. Apa kamu merasa berbeda setelah aku pergi dari hidupmu? Coba rasakan itu, aku tidak dendam kepadamu tapi kamu perlu tahu apa rasanya di posisiku saat itu, menyakitkan. Untuk apa aku bertahan denganmu, tetapi kamu tidak peduli denganku.

Aku merelakan perasaanku demi kebahagiaanmu. Untuk apa aku bersamamu jika kamu tidak merasa bahagia dengan hadirku, membuatmu tersenyum dengan bahagia tetapi itu semua palsu karena kamu tidak mengharapkan kehadiranku. Di saat aku pergi dari hidupmu, kamu akan merasakan apa yang aku rasakan, bukan karma, tetapi hukum alam berlaku. Di saat kamu menyakiti perasaan seseorang, kamu akan di sakiti kembali perasaannya oleh orang yang kamu sakiti atau dengan orang lain. Bahagiaku belum tentu bahagiamu, dan bahagiamu sudah pasti bahagiaku juga.

Saat ini coba rasakan sedikit saja yang aku rasakan, kamu menancapkan pisau terlalu dalam sampai aku tidak bisa merasakan sakit yang kamu perbuat, aku masih bisa tersenyum bahagia karenamu tanpa aku sadar kamu telah menyakitiku. Tolong pahami perasaanku saat ini, aku pergi meninggalkanmu karena suatu alasan bukan karena aku tidak sayang padamu, ini demi kebahagiaanmu dan kebahagiaanku.

Aku tetap sayang padamu walau tidak seperti dulu.

-Bandung, 28 Januari 2017-

Gadis yang telah kamu sakiti.

Comments