The False Connection 8

2016






Detik, menit, dan jam silih berganti, hari terus berlalu dan aktifitas setiap manusia terus berdatangan.

Bahkan bagi kedua pasangan yang bisa di bilang sweet couple itu pun sibuk dengan aktifitasnya masing-masing, melupakan satu sama lain.

Sakit bukan? Melupakan orang yang kita sayang dengan tulus demi orang lain yang menuntut kita untuk mengeluarkan rasa sayangnya kepada orang tersebut, terpaksa? Bisa di bilang begitu, hanya sebuah keterpaksaan yang harus di jalaninya.

“Net, udah sih lo galau terus. Kasihan mata lo Net” Kata Denta dengan kesal.

“Gue gapapa Den, beneran” Jawab Anet dengan meyakinkan Denta

Tiba-tiba, ada salah satu anak kelas Ito yang berdiri di depan pintu

“Permisi, ada Anet ga? Gue mau ketemu dia” Kata seorang cewe yang berasal dari kelas Ito, ya siapa lagi kalau bukan Aqila.

“Iya, kenapa?” Jawab Anet sambil berjalan ke arah Aqila

“Sorry sebelumnya Net, gue kesini cuma mau kasih tau kalau kalau Zia tadi pagi kecelakaan dan Ito panik gitu habis tau Zia kecelakaan, dan dia langsung cabut gitu aja. Gue gamau buat lo nangis, tapi lo harus tau sebagai cewenya Ito dan cowo lo kaya gitu” Kata Aqil

“Oh oke makasih infonya, maaf gue gabisa lama-lama dengerin penjelasan lo buat makin sakit hati gue” Jawab Anet sambil menahan air mata yang keluar.

Anet’POV

Sakit, itu yang gue rasain saat ini. Kata-kata Ito kemarin yang dia chat ke gue cuma omong kosong. Menghancurkan perasaan gue kepercayaan gue kedua kalinya buat dia, apa yang mau lo lakuin lagi ke gue To? Bunuh gue? Biar lo bisa bahagia sama Zia. Kalau memang iya, silahkan. Hancurin hati gue, perasaan gue To, silahkan lo mainin perasaan gue sepuas lo.

“Den” Panggil gue

“Apa Net? Eh mata lo” Jawab Denta

“Hirauin mata gue, bener apa kata lo Den. Ito ga serius sama gue” Jawab gue lagi

Dan gue akhirnya bercerita ke Denta soal kemarin gue gimana sama Ito.

“Kalau lo memang percaya sama Ito, lo tunggu aja Net. Pasti akan dating saatnya walau pun ga harus sekarang” Kata Denta ke gue.

Karena belum tentu yang sayang di depan kita, juga sayang di belakang kita”

Comments