2016
Sudah
seminggu Anet berada di sekolah ini dan Zia tetap mencari cara untuk Ito dekat
padanya dan menjauhi Anet.
Saat
ini mereka sedang duduk di gazebo sekolah yang dekat dengan taman sekolah
sambil memandang suasana sekolah dengan nyaman dan sejuk. Anet pun memulai
pembicaraan
“Itoo”
Panggil Anet dengan lembut, “iya apa Net?” jawabnya dengan senyum.
“Itu
ibu Anet bilang katanya Ito di suruh main ke rumah Anet, ibu pingin tau Ito”
kata Anet dengan malu-malu, dan Anet sudah berpikiran aneh-aneh tentang jawaba
Ito ternyata….
“KAPAN?
NANTI PULANG SEKOLAH? BOLEH” Ucap Ito dengan nada bersemangat, Anet hanya
mengangguk dan senyum ke Ito.
Dan
hampir 5 menit mereka hanya diam sambil menikmati udara yang tidak terlalu
terkena polusi ini, dan bel tanda masuk pun terdengar di seluruh penjuru
sekolah, kedua siswa siswi ini langsung menuju kelas bersamaan sambil
bergandengan tangan tanpa sadar.
*skip*
“WAH
WAH WAH LO JADIAN TO SAMA ANET?” Kata Hafizh sambil berteriak, Ito langsung
menatap Hafizh dengan tatapan bingung, “Itu tangan lo sama Anet” Hafizh berkata
sambil berjalan menuju tempat duduknya.
Ito
dan Anet pun tersadar langsung melepasnya, Ito merasa malu dan mungki Ito
blushing(?) Anet hanya tersenyum sambil menatap Ito, dan berjalan menuju
kursinya.
Pelajaran
Fisika pun di mulai,dan anak kelas X IPA 1 pada menatap papan tulis yang berisi
rumus-rumus yang tidak di mengerti.
Saat
Pak Taufik (Guru Fisika) menyuruh untuk mengerjakan LKS, satu kelas pun
langsung mengeluh, tapi Anet terlihat santai ya karena dia suka Fisika. Ito
langsung melihat kearah Anet dan bertanya “Anet suka Fisika?”, “Iya, Anet suka
Fisika. Ito paham? Kalau engga sini Anet ajarin” kata Anet dengan lembut.
Hampir
2 jam mereka semua mengerjakan soal dan bel istirahat pun berbunyi anak-anak X
IPA 1 langsung bersorak senang karena sudah terbebas dari Fisika.
Denta
dan Anet menuju ke kantin untuk membeli makan, dan saat mereka di kantin ada
moment yang membuat hati Anet sakit, ya Ito sedang berpelukan dengan Zia entah
ada apa yang bisa membauat mereka berpelukan seperti itu.
Denta
yang tersadar kejadian itu benar-benar di depan mata sahabatnya sendiri
langsung melihat Anet, dan mata Anet pun sudah mau mengeluarkan cairan yang
sangat memilukan. Anet pun langsung kembali ke kelas tanpa berkata apa-apa dan
Denta mengejarnya, sesampainya di kelas Denta melihat Anet sedang menundukan
wajahnya di meja sambil menangis.
*flashback*
“Anet
pulang sekolah ke taman deket rumah Anet ya ga pake lama” kata Ito, “Iyaaa”
jawab Anet.
Waktu
pun cepat berlalu, sore yang agak mendung menjadi saksi.
Anet
berjalan menuju taman yang berada di dekat rumahnya untu bertemu dengan
seseorang yang dia sayang.
Sesampainya
di taman
“Itooo”
“dimanaa” “kok ada motor kamu tapi kamunya gaada” kata Anet dengan perasaan
takut.
Tiba-tiba
suara petikan gitar yang begitu indahnya terdengar oleh Anet, dan Ito
menyanyikan lagu The Overtunes – Sayap
Pelindungmu, Anet langsung berbalik badan dan menahan tangisnya.
Setelah
Ito selesai menyanyi, Ito langsung berjalan ke arah Anet berada.
“Anet,
maaf mungkin ini terlalu cepat buat Anet mungkin Anet bingung harus jawab
gimana nantinya, Ito bukan cowo yang romantis kaya cowo yang ada di luar sana,
Ito gabisa buat kata-kata romantis buat, tapi Ito akan berusaha buat Anet
seneng terus. Anet, can i be yours?” Kata Ito dengan perasaan tulus.
Anet
yang mendengar kata-kata dari Ito langsung menangis dan memeluk Ito sambil
berkata ‘yes’.
Ya
langit sore itu pun menjadi saksi kisah cinta mereka berdua. Tepat tanggal 22
Januari mereka resmi berpacaran.
*flashback
off*
Nah apaan tuh Ito parah buat Anet sakit terus wkwk....
Grüße
Farida.
Comments
Post a Comment